
Pada mata ada nanar
seperti embun yang sapa ujung rumput di dingin pagi
bening
lalu, bergulir telusuri relung bumi
menyentuh tapi koyak
meresap lalu menggelegak
yg terkadang melelahkan
lelah meneteskan bilur air
tapi itulah yang senantiasa menemaniku
terima kasih tuhan, masih ada tangis dalam hatiku